Nanobioteknologi untuk Kesehatan

January 5, 2008 at 5:29 pm Leave a comment

[RISTEK http://www.ristek.go.id, Jumat, 31.8.2007, Oleh ap-taw/adpdki] Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang masih belum maksimal terapi pengobatannya, terbukti masih banyak korban yang berjatuhan tiap tahunnya. Seorang peneliti dari LIPI, mencoba metode lain yang lebih menjanjikan yaitu dengan nanobioteknologi. Pendekatan mutakhir ini pun diharapkan dapat menyembuhkan penyakit-penyakit lainnya.Siaran IPTEK VOICE hari Kamis, 30 Agustus 2007 pukul 16.30-17.00 WIB mengulas topik Nanobioteknologi untuk Kesehatan dengan narasumber Dr. Arief B. Witarto, Peneliti Rekayasa Protein LIPI dan Ketua Divisi Nanobioteknologi, Masyarakat Bioteknologi Indonesia.

“Nanobioteknologi merupakan bioteknologi yang lebih kecil lagi dengan ukuran nanometer yang diaplikasikan dengan kesehatan”, ungkap Arief.

Penyakit demam berdarah sudah mewabah dan mungkin sudah menjadi “langganan” negara kita di mana setiap tahun angka penyakit ini selalu meningkat. Penanganannya pun hanya sebatas kepada pencegahan dan perawatan. Banyak sekali pasien korban demam berdarah membutuhkan waktu yang lama untuk menstabilkan ketahanan tubuh.

Virus Demam Berdarah berbentuk bola dan berukuran 50 nanometer. Nanobioteknologi yang berasal dari protein ini mampu menutup virus demam berdarah hingga akhirnya virus tersebut mati dan hal yang terpenting adalah proses penyembuhan ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Arief menjelaskan, “Virus demam berdarah berbentuk seperti bola dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga kita melihat lebih jauh penanggulangannya dengan mengempiskan bola seperti jarum suntik”.

Nanobioteknologi tidak seperti obat-obat yang lain di mana obat-obat biasa tersebut diolah oleh lambung dan disebarkan pembuluh darah ke seluruh tubuh. Hal itu akan membuat efek samping bagi organ tubuh yang lain. Lain halnya dengan nanobioteknologi yang memiliki sistem tersendiri di mana media tersebut dapat langsung menuju ke organ tubuh yang terkena virus.Semua empat tipe virus (dari yang terganas sampai yang tidak) mampu dibunuh oleh nanobioteknologi ini.

Penelitian nanobioteknologi baru satu tahun dijalankan. Hambatannya pun tidak sedikit, baik dari peralatan yang kurang memadai, dana yang tidak sedikit dan senyawa aktif bahan nanobioteknologi yang berasal dari tumbuhan yang tidak dapat ditemukan di Indonesia. Namun, penelitian ini akan terus dilakukan dan dikembangkan.

Untuk mendukung penelitian ini, LIPI bekerja sama dengan pihak -pihak lain dan melakukan penelitian selain di Cibinong juga di PUSPIPTEK Serpong dan Lembaga Eijkman. Dan dua minggu yang akan datang akan dilakukan pertemuan dengan pihak luar di Austrlia untuk membahas lebih lanjut mengenai nanobioteknologi.

Pengobatan dengan nanobioteknologi dapat dilakukan dengan terapi maupun diminum langsung. Arief berharap nanobioteknologi ini dapat dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan farmasi untuk kebutuhan masyarakat.

Selain untuk demam berdarah, ternyata nanobioteknologi ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang lain. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai nanobioteknologi, silahkan hubungi Dr. Arief B. Witarto di witarto@yahoo.com.

Sahabat Iptek…simak terus informasi Iptek yang menarik dan berguna lainnya dari narasumber pakar dibidangnya pada siaran radio IPTEK VOICE langsung dari studio mini Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Gedung BPPT II lt.8, Jl. M.H.Thamrin 8, Jakarta setiap hari Selasa pukul 08.30-09.00 WIB dan Kamis pukul 16.30-17.00 WIB di RRI Pro2 FM Jakarta (105.0 FM).

IPTEK VOICE “The Sound of Science”.

Entry filed under: 1. BIOTEKNOLOGI, Nanobioteknologi.

Vaksinasi Tanpa Jarum Suntik The 2004 ITSF award presentation


Categories

January 2008
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Blog Stats

  • 135,480 hits